16 Feb 2010

Antara Pemerintah Dan Orangtua...


Sesekali berdiskusi serius diluar masalah pribadi dengan suami memberikan warna tersendiri dalam kehidupan berumah tangga... Tidak selalu harus saling setuju, terkadang kami juga beradu argumen... :) Nah hari minggu lalu kami sempat membahas soal aturan dalam kehidupan sosial.. Kami anti pengekangan, tapi kami juga lebih anti hidup tanpa aturan... Habis berdiskusi ternyata si abang mengirimkan bahasan kami di email, berikut isi emailnya smoga bisa jadi bahan renungan sama-sama... 
Couldn't agree more... 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menjadi pemerintah di sebuah negara seperti menjadi orangtua yang mempunyai sangat banyak keturunan. Angka natality yang lebih tinggi dari mortality menunjukkan keturunannya lebih banyak yang muda (bahkan bayi) daripada orang dewasa. Anak-anak yang telah dewasa terkadang sibuk dengan dunianya sendiri, dgn sedikit memberi masukan pada orangtua tntang banyak hal tapi sedikit waktu untuk menemani si kecil untuk tumbuh besar. Apakah si kecil harus belajar sndiri memegang api untuk tau panasnya, apakah harus teriris pisau untuk tau tajamnya. Disanalah tanggung jawab orangtua untuk memadamkan kompor dan menyimpan pisau di tempat yg aman, ataupun menutup pintu saat si kecil asik belajar merangkak dan meletakkan si kecil di box agar tidak digigit semut di lantai ataupun menabrak meja saat orangtua sibuk memasak..

Biarlah orangtua membuat berbagai aturan agar si anak dewasa tidak meletakkan pisau sembarangan, tidak membiarkan kompor menyala ataupun membiarkan pintu terbuka saat keluar rumah agar si kecil tidak memegang api ataupun pisau, dan
keluar dari pintu rumah sendiri tanpa ia mengerti apa yg ada di luar..

Dan biarlah aturan itu ada untuk menjaga si kecil si kecil berikutnya.. kecuali anak-anak yang dewasa punya waktu untuk ikut menjaga si kecil dari mulai si kecil terbangun sampai si kecil terlelap.. Bila tidak, biarlah orangtua yang menjaganya dengan aturan-aturan itu..

Anak-anak yg telah dewasa hendaknya ikut brperan memberi masukan dan mengingatkan apabila orangtua telah keluar dari batasan nilai yg merupakan jati diri keluarga itu dalam membuat aturan, tapi bukan berarti aturan itu dihilangkan karena masih banyak anak-anak yg butuh aturan untuk membatasi ruang gerak dalam ketidak atau kebelumtauannya..

Bukankah sebuah konsep rumah adalah tidak hanya tempat tinggal tapi juga prlindungan orang-orang di dalamnya dari bahaya luar yang terkadang tak diduga dan bahkan tak disadari.. Bukankah kebebasan setiap anak dalam sebuah keluarga dapat saling bersinggungan yang oleh karena itu dibuatlah aturan-aturan berdasarkan nilai-nilai yang merupakan jati diri agar suatu keluarga itu tetap bernillai.. Bila tidak, maka kita tidak hanya telah melupakan kakek nenek yang telah bersusah payah membuat dan membangun keluarga ini agar mempunyai nilai dan diakui jati dirinya tapi kita juga membuat keluarga ini seperti hutan belantara yg tanpa nilai dan tanpa aturan..

0 komentar:

Posting Komentar