Kembali ke kantor setelah cuti 4 minggu…
Semangat!!!
Kata orang, pertama kali ditinggal suami pasca acara pernikahan rasanya sedih banget…
Dulu sih aku ga terlalu serius menanggapi pernyataan ini, tapi ternyata itu kualami malam tadi. Apalagi aku benar2 sendirian di tempat kos, teman-teman kos ku belum kembali dari liburan weekendnya... Huuu Sepi...
Knapa ya, kalo udah menikah jadi mellow gini...
Padahal kan dulu waktu single, cuek2 aja tinggal sendirian...
Kangen sama abang...
Memang ya, segala sesuatu itu ga ada yang sempurna. Sedetil apapun kita nyiapin acara pasti ada aja yang rasanya kurang. Untuk acara resepsiku kemarin ada beberapa hal yang sedikit kurang sempurna menurutku...
Aku memang sudah membuat list foto, namun tidak kubuat detil. Jadinya ada beberapa keluarga ataupun kerabat yang luput untuk difoto bersama di pelaminan. Jangankan yang luput masuk daftar, yang jelas – jelas ada di daftar saja tidak semua terdokumentasikan. Salah satunya keluarga besar Mama, padahal MC sudah memanggil berkali – kali, tapi karena semua berpencar & sibuk menemui tamu jadinya ga kekumpul. Mendekati akhir acara ternyata sudah banyak yang pulang, karena memang beberapa kakak mama sedang tidak enak badan kala itu.
Mengandalkan milis, aku tidak lagi mengirimkan undangan via sms untuk teman-teman di kampus. Tapi ternyata memang tidak semua teman rajin membuka milis, jadinya beberapa diantaranya sama sekali tidak tahu. Aku juga lupa menyebarkan undangan via YM, padahal sarana YM sepertinya lebih efektif dibandingkan milis. Duh, maafkan ya teman2 yang luput mendapatkan undangan...
Anyway, The Imperfect Wedding is The Perfect Wedding, Isn’t It ?
Ada kejutan kecil yang dibacakan papaku seusai Ijab Qabul pada Akad Nikahku 2 Maret 2008 kemarin. Kejutan ini tentu saja membuatku terharu biru dan berurai air mata...
Sajak Cinta Untuk Nandaku Rieka
Nanda Rieka…
dua puluh
masih terbayang di mata Papa…
wajah imutmu di pangkuan, dekapan dada…
disaat kamu dijemput dari tempat kelahiran…
badan Papa terasa melayang…
masih terngiang di telinga Papa…
tangis lengkingmu…
rengekanmu… dikala kau haus…
ocehan yang keluar dari bibir mungilmu…
Ah… rasanya baru kemaren…
masih terbayang kelucuanmu disaat kau balita…
kegenitanmu disaat kau pakai lipstik Mama
kelincahanmu disaat menari dan menyanyi…
keluguanmu tatkala kau menerima sesuatu dari Mama atau Papa…
kau ucapkan… Aci Mama…! Aci Papa…!
Ah… rasanya baru kemaren…
celotehmu nak, dikala kau beranjak remaja
tidak dapat Papa lupakan…
diantara keriuhan candamu dengan teman – teman
dalam satu mobil yang penuh dengan tawa ria
seolah Papa tidak ada…
Ah… rasanya baru kemaren… nak!
kau minta izin pakai jilbab
Papa terenyuh… dan hampir tidak percaya
Papa ragu… apa kamu serius?
Papa takut nanda masih sangat muda kala itu…
akhirnya kamu telah membuktikan kesetiaanmu atas pilihanmu itu…
Papa salut!!
Anakku Rieka…
malam ini, kubelai rambutmu nak!
ditengah tidurmu… Papa pandangi wajahmu
malam ini malam terakhir kamu dapat bermanja dengan Papa dan Mama
malam ini adalah malam terakhir Papa dan Mama 100% memilikimu
Insya Allah besok… nanda sudah jadi seorang istri…
engkau sudah dewasa anakku!!
menjadi seorang istri adalah satu fase dari perjalanan hidup
dari sekian fase yang telah engkau lalui…
ia hanya merupakan sebuah perubahan peran…
bukan perubahan wujud…
engkau tetap seorang anak Papa dan Mama
namun juga seorang istri…
Ananda Rieka yang kami cintai…
Jalani perubahan fasa kehidupan ini dengan baik
Lakonilah peran baru ini dengan semestinya
Nikmatilah hidup baru ini degan rasa syukur dan tawadhu
Siasatilah gerak kehidupan ini dengan cerdas
Papa yakin kamu mampu…
Papa yakin kamu bisa…
Karena Papa dan Mama tahu betul
Kamu adalah putri kami yang “Cerdas”
Selamat jalan nandaku, memasuki fase kehidupan selanjutnya
Selamat menempuh hidup baru
Selamat mengemban peran baru
“Semoga Allah selalu melindungimu”
Cium Sayang Papa & Mama
Pasirluyu, 1/3 – 08
2400 WIB
Copyright 2009 riananda . All rights reserved. Blogger Template created by Deluxe Templates | Distributed by BloggerThemesDesign by BFT