Rumor tentang pernikahan kedua Aa Gym memang sudah beredar di kantor ini sejak Jumat, namun baru pada Sabtu malam kudengar pernyataan resmi Aa Gym di tayangan OBSESI, acara infotainment di Global TV. Saat itu beliau menggunakan baju merah marun, serasi dengan baju sang istri, Ninih Mutmainah...Pada tayangan itu Aa Gym membenarkan pernikahan keduanya serta permintaan maaf pada semua orang yang merasa dikecewakan. Bukan perkataan beliau yang menjadi perhatianku saat itu, aku terlalu sibuk untuk mengamati wajah Teh Ninih. Wajah teduh seorang wanita yang menunjukkan ketegaran. Bahkan saat tiba baginya untuk memberikan peryataan, ketegaran itu tetap ada, tak sedikitpun air mata jatuh dari matanya. Tapi teh, disela - sela ketegaranmu aku mendengar getaran suaramu, getaran suara yang biasanya keluar disaat kta berbicara dari hati....Ingatanku melayang pada sosok wanita berjilbab panjang yang lemah lembut ini di Makkah, Juni 2002...Teh Ninih yang saat itu sedang hamil muda (anak ke-7) memang lebih banyak diam karena kondisinya yang sedang mual - mual. Walau begitu, teteh tetap menyempatkan diri untuk menyapa jamaah MQ Travel yang ratusan jumlahnya... Teteh tetap mendampingi Aa menggilir bus rombongan disetiap pemberhentian agar semua jamaah merasa terlayani. Bicaramu santun & ramah, wajahmu selalu tersipu malu setiap kali Aa menggoda. Senang rasanya melihat pasangan suami istri yang selalu mesra kapanpun & dimanapun, 'knapa mesti malu? sama istri sendiri kan halal' ucap Aa Gym kalau kami mengomentari tingkahnya terhadap teteh. Jujur, mengenal teteh lebih jauh di tanah haram membuat aku semakin kagum sama teteh. Kecantikan teteh bukan hanya dari fisik, tapi kebaikan hati teteh juga terpancar kuat dari wajah. Aku juga masih ingat saat kita (jamaah akhwat) berdiskusi di Masjidil Haram menjelang magrib, saat itu teteh mengajarkan doa agar keluarga sakinah dan hati bersih (kertasnya masih aku simpan lho teh...) pada kami semua...Hari ini kulihat sisi lain dari Teh Ninih, wanita yang mencoba tegar dan mengikhlaskan diri untuk berbagi suami hanya semata karena Allah SWT... Walau sebagai wanita biasa teteh tidak memungkiri kalau rasa sakit itu ada... Seperti yang teteh ungkapkan diakhir konferensi pers kemarin 'Saya hanya manusia biasa yang imannya bisa naik turun, untuk itu tolong doakan saya....' Insya Allah teh, banyak orang yang akan selalu mendoakan teteh....