24 Apr 2013
18 Feb 2013
"Komunikasi dalam Pengasuhan Anak"
Selama ini sering mupeng kalo baca materi2 seminarnya ibu Elly Risman dari blog maupun twitter para emak, tampak seru & ngena banget bagi para ortu (apalagi nubi kayak gw)... Tapiiii, berhubung seminar2nya lebih sering di Jakarta, jadi ya cukup mupeng ajah & baca2 rangkumannya di dunia maya. Eh tiba2 akhir tahun lalu dapat kabar dari @AbahAmbu_ID kalo Bu Elly bakal ke Bandung untuk kasih seminar dengan topik "Komunikasi dalam Pengasuhan Anak", super yaayyy!! Kudu daftar donk yaaa, cusss.... ^^
Jauh2 hari udah izin sama oma & atuknya Kalya untuk nitip Kalya pas bundanya ikut seminar.. Bbrp hari sebelum seminar atuknya punya ide untuk ajak Kalya ke Kebun Binatang (belum pernah booo... :D), siipp lah, Bunda-pun bisa seminar dengan tenang... :D
Di hari H tgl 16 Februari 2013 kmrn, gw berangkat bareng wiwit & crey sesama geng bubat. Sampai di lokasi seminar (Kampus Widyatama) sekitar jam7.45 dan ternyata lagi ada acara wisuda, maceettt... :( Bu Elly sendiri datang terlambat & acaranya baru mulai jam 9.30... Sambil nunggu si ibu, kita foto2 donk ya... ☺
Bu Elly ini umurnya udah 61tahun, tapi masih terlihat sehat & enerjik. Cara dia bawain materipun asik & penuh jleb momen yang bikin pesertanya tiap sebentar tertawa sambil manyun (ngerasa soalnya :D)
Well, gw coba share beberapa poin materinya kemaren disini ya...
#
Kita tidak siap jadi ortu karena tidak menguasai tahap perkembangan anak & bagaimana cara otak bekerja. Ketidaksiapan ini berpengaruh pada kepribadian & masa depan anak
#
Berkomunikasi dengan anak laki2 beda dengan anak perempuan. Anak laki2 tidak bisa diberi nasihat panjang2, maksimal 15 kata dalam 1 kalimat.
#
Verbal abuse biasanya terjadi secara tidak sengaja, namun ini dapat merusak jiwa anak & efeknya jangka panjang
#
Bicara tidak sengaja pada anak akan melemahkan konsep diri, sulit diajak kerjasama, menjatuhkan harga diri, dll
#
Kekeliruan dalam Berkomunikasi:
1. Bicara tergesa-gesa
2. Tidak kenal diri sendiri
3. Lupa bahwa setiap individu unik
4. Tidak bisa membedakan kebutuhan & keinginan
5. Tidak membaca bahasa tubuh
6. Tidak mendengar perasaan
7. Kurang mendengar aktif
8. Menggunakan 12 gaya populer
9. Tidak memisahkan masalah siapa
10. Selalu menyampaikan "pesan kamu"
#
12 Gaya Populer dalam Pengasuhan:
Memerintah, Menyalahkan, Meremehkan, Membandingkan, Mencap, Mengancam, Menasehati, Membohongi, Menghibur, Mengkritik, Menyindir, Menganalisa
#
Memberi cap/label pada anak tidak tampak secara fisik tapi akan menempel di jiwanya
#
Jangan menasehati orang disaat perasaannya sedang bermasalah, tidak akan masuk. Contohnya: saat anak jatuh & menangis karena sakit, jangan diberi nasehat tapi beri empati & pada rasa sakitnya
#
Membohongi anak akan membuat jiwanya terguncang. Contoh: anak terluka & menangis karena sakit lalu kita bilang "sakit sedikit besok juga sembuh", saat esok masih sakit maka kita sudah berbohong di mata anak. lebih baik beri pengertian bahwa selama proses penyembuhan akan terasa sakit dlm bbrp hari
#
Kiat meningkatkan komunikasi:
1. Baca bahasa tubuh
2. Dengarkan perasaan
3. Mendengar aktif
4. Hindari 12 gaya populer
5. Tentukan masalah siapa
6. Jangan bicara tergesa-gesa
7. Kenali diri sendiri & lawan bicara
8. Ingat setiap individu unik
9. Pahami bahwa kebutuhan & keinginan berbeda
10. Sampaikan "pesan saya"
#
Komunikasi itu 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, 7% kata2. Bahasa tubuh lebih nyaring bunyinya daripada kata-kata.
#
Saat perasaan anak sedang bermasalah, berikan "got" untuk mengalirkannya. Pancing dengan kata-kata perasaan "capek ya", "bete donk ya",dll . Jangan dulu pakai kata logika "kenapa", "benci sama siapa",dll minimal pakai kata2 netral "ooo", "hmm", dll.
#
Emosi anak harus dialirkan, jika tidak akan menumpuk2 yang sewaktu-waktu bisa meledak & dialirkan ditempat yang salah seperti narkoba, pornografi, seks bebas, dll.
#
Jika anak pulang sekolah dengan wajah kusut maka tipsnya baca bahasa tubuhnya, tebak perasaannya & sediakan "got" dan jadilah pendengar yang aktif hingga habis emosinya.
#
Tentukan masalah siapa, ortu atau anak? Hal ini penting agar ortu bisa memilah kapan saatnya anak harus dibantu kapan harus diberi kepercayaan untuk menyelesaikan sendiri. Contoh: anak pakai baju ga match, masalah ortu atau anak? :p
#
Menghargai kemampuan anak untuk memilih jauh lebih penting daripada memaksakan pilihan kita pada anak
#
Saat anak diberi pilihan & berpikir, otaknya aktif.. Namun saat dibentak, informasi hanya akan berhenti di batang otak..
#
Agar anak mandiri & bertanggung jawab, anak perlu Berpikir, Memilih & Mengambil Keputusan...
#
Agar ortu tidak tergesa-gesa dalam berkomunikasi biasakan membuat plan. Libatkan anak dalam membuat plan, contohnya membuat daftar menu untuk minggu depan. Hal ini membatu ibu untuk tidak hectic di pagi hari & bisa berkomunikasi dengan baik pada semua anggota keluarga.
#
Marah pada anak tentu boleh jika memang diperlukan. Mulailah selalu dengan "pesan saya", formatnya "saya merasa.... (kata perasaan), kalau kamu... karena....
#
"Pesan saya" membuat fokus perasaan ada di "saya" bukan menjudge "kamu". Selain itu anak juga jadi tahu poin apa yang membuat ortu marah, tidak bias kesana kemari dengan masalah lain.
Ahhh, suka banget sama seminar ini... Meski banyak jleb moment, tp jadi banyak tau juga bagaimana seharusnya... Yang terpenting lagi smoga bisa melaksanakan ilmunya... Amiin...
Terimakasih @AbahAmbu_ID ,ditunggu seminar dengan topik lainnya dr Bu Elly yaa... ^^
*Disclaimer: tulisan ini dibuat sebagai dokumentasi pribadi, buat dibaca-baca lagi suatu saat sebagai pengingat... ringkasan materinya bersifat subjektif, tiap orang mungkin dapat pengalaman / nilai yang berbeda... ^^
Jauh2 hari udah izin sama oma & atuknya Kalya untuk nitip Kalya pas bundanya ikut seminar.. Bbrp hari sebelum seminar atuknya punya ide untuk ajak Kalya ke Kebun Binatang (belum pernah booo... :D), siipp lah, Bunda-pun bisa seminar dengan tenang... :D
Di hari H tgl 16 Februari 2013 kmrn, gw berangkat bareng wiwit & crey sesama geng bubat. Sampai di lokasi seminar (Kampus Widyatama) sekitar jam7.45 dan ternyata lagi ada acara wisuda, maceettt... :( Bu Elly sendiri datang terlambat & acaranya baru mulai jam 9.30... Sambil nunggu si ibu, kita foto2 donk ya... ☺
Bu Elly Risman |
Well, gw coba share beberapa poin materinya kemaren disini ya...
#
Kita tidak siap jadi ortu karena tidak menguasai tahap perkembangan anak & bagaimana cara otak bekerja. Ketidaksiapan ini berpengaruh pada kepribadian & masa depan anak
#
Berkomunikasi dengan anak laki2 beda dengan anak perempuan. Anak laki2 tidak bisa diberi nasihat panjang2, maksimal 15 kata dalam 1 kalimat.
#
Verbal abuse biasanya terjadi secara tidak sengaja, namun ini dapat merusak jiwa anak & efeknya jangka panjang
#
Bicara tidak sengaja pada anak akan melemahkan konsep diri, sulit diajak kerjasama, menjatuhkan harga diri, dll
#
Kekeliruan dalam Berkomunikasi:
1. Bicara tergesa-gesa
2. Tidak kenal diri sendiri
3. Lupa bahwa setiap individu unik
4. Tidak bisa membedakan kebutuhan & keinginan
5. Tidak membaca bahasa tubuh
6. Tidak mendengar perasaan
7. Kurang mendengar aktif
8. Menggunakan 12 gaya populer
9. Tidak memisahkan masalah siapa
10. Selalu menyampaikan "pesan kamu"
#
12 Gaya Populer dalam Pengasuhan:
Memerintah, Menyalahkan, Meremehkan, Membandingkan, Mencap, Mengancam, Menasehati, Membohongi, Menghibur, Mengkritik, Menyindir, Menganalisa
#
Memberi cap/label pada anak tidak tampak secara fisik tapi akan menempel di jiwanya
#
Jangan menasehati orang disaat perasaannya sedang bermasalah, tidak akan masuk. Contohnya: saat anak jatuh & menangis karena sakit, jangan diberi nasehat tapi beri empati & pada rasa sakitnya
#
Membohongi anak akan membuat jiwanya terguncang. Contoh: anak terluka & menangis karena sakit lalu kita bilang "sakit sedikit besok juga sembuh", saat esok masih sakit maka kita sudah berbohong di mata anak. lebih baik beri pengertian bahwa selama proses penyembuhan akan terasa sakit dlm bbrp hari
#
Kiat meningkatkan komunikasi:
1. Baca bahasa tubuh
2. Dengarkan perasaan
3. Mendengar aktif
4. Hindari 12 gaya populer
5. Tentukan masalah siapa
6. Jangan bicara tergesa-gesa
7. Kenali diri sendiri & lawan bicara
8. Ingat setiap individu unik
9. Pahami bahwa kebutuhan & keinginan berbeda
10. Sampaikan "pesan saya"
#
Komunikasi itu 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, 7% kata2. Bahasa tubuh lebih nyaring bunyinya daripada kata-kata.
#
Saat perasaan anak sedang bermasalah, berikan "got" untuk mengalirkannya. Pancing dengan kata-kata perasaan "capek ya", "bete donk ya",dll . Jangan dulu pakai kata logika "kenapa", "benci sama siapa",dll minimal pakai kata2 netral "ooo", "hmm", dll.
#
Emosi anak harus dialirkan, jika tidak akan menumpuk2 yang sewaktu-waktu bisa meledak & dialirkan ditempat yang salah seperti narkoba, pornografi, seks bebas, dll.
#
Jika anak pulang sekolah dengan wajah kusut maka tipsnya baca bahasa tubuhnya, tebak perasaannya & sediakan "got" dan jadilah pendengar yang aktif hingga habis emosinya.
#
Tentukan masalah siapa, ortu atau anak? Hal ini penting agar ortu bisa memilah kapan saatnya anak harus dibantu kapan harus diberi kepercayaan untuk menyelesaikan sendiri. Contoh: anak pakai baju ga match, masalah ortu atau anak? :p
#
Menghargai kemampuan anak untuk memilih jauh lebih penting daripada memaksakan pilihan kita pada anak
#
Saat anak diberi pilihan & berpikir, otaknya aktif.. Namun saat dibentak, informasi hanya akan berhenti di batang otak..
#
Agar anak mandiri & bertanggung jawab, anak perlu Berpikir, Memilih & Mengambil Keputusan...
#
Agar ortu tidak tergesa-gesa dalam berkomunikasi biasakan membuat plan. Libatkan anak dalam membuat plan, contohnya membuat daftar menu untuk minggu depan. Hal ini membatu ibu untuk tidak hectic di pagi hari & bisa berkomunikasi dengan baik pada semua anggota keluarga.
#
Marah pada anak tentu boleh jika memang diperlukan. Mulailah selalu dengan "pesan saya", formatnya "saya merasa.... (kata perasaan), kalau kamu... karena....
#
"Pesan saya" membuat fokus perasaan ada di "saya" bukan menjudge "kamu". Selain itu anak juga jadi tahu poin apa yang membuat ortu marah, tidak bias kesana kemari dengan masalah lain.
Ahhh, suka banget sama seminar ini... Meski banyak jleb moment, tp jadi banyak tau juga bagaimana seharusnya... Yang terpenting lagi smoga bisa melaksanakan ilmunya... Amiin...
Terimakasih @AbahAmbu_ID ,ditunggu seminar dengan topik lainnya dr Bu Elly yaa... ^^
*Disclaimer: tulisan ini dibuat sebagai dokumentasi pribadi, buat dibaca-baca lagi suatu saat sebagai pengingat... ringkasan materinya bersifat subjektif, tiap orang mungkin dapat pengalaman / nilai yang berbeda... ^^
Emak Urban Bandung |
Emak2 dibalik Abah Ambu plus bintang tamu Irfan Hakim&Istri |